Scaling Nature-Based Solutions di Filipina: Membuka Potensi Pasar Carbon
Berita

Menurut laporan BCG-Fairatmos, meskipun Asia Tenggara hanya mencakup kurang dari 1% dari total luas daratan dunia, kawasan ini memiliki potensi untuk menyediakan hingga 30% dari total carbon offset global pada tahun 2030, setara dengan 300 Mt CO2e per tahun. Filipina sendiri menyumbang 2% dari potensi ini, yang berarti sekitar 4-6 Mt CO2e per tahun.
Department of Environment and Natural Resources (DENR) di Filipina memegang peran utama dalam mendorong kebijakan iklim, mengatur perlindungan lingkungan, dan mengawasi perkembangan pasar carbon. Untuk memanfaatkan potensi ini, DENR telah menetapkan 1,2 juta hektare lahan hutan sebagai area investasi prioritas untuk reforestasi, agroforestri, dan pengembangan terkait hutan.
Komitmen Filipina terhadap Aksi Iklim
Filipina telah berkomitmen untuk mengurangi greenhouse gas (GHG) emissions sebesar 75% berdasarkan Nationally Determined Contributions (NDCs) pada tahun 2030. Dari target tersebut, 2,71% bersifat tanpa syarat, sementara sisanya bergantung pada dukungan keuangan dan teknis internasional. Berbeda dengan sektor lain, sektor kehutanan tidak diklasifikasikan sebagai pengemisi karena Filipina ditetapkan sebagai net carbon sink. Hal ini menunjukkan peningkatan dari target Intended NDC sebelumnya yang sebesar 70%, yang lebih berfokus pada sektor energi, transportasi, limbah, dan industri. Selain itu, komitmen NDC Filipina melampaui target yang diharapkan berdasarkan tingkat emisi saat ini, menjadikannya pemimpin ambisius dalam aksi iklim di kawasan ini.
Sejalan dengan kesiapan pasar carbon-nya, Filipina mengumumkan di COP29 di Baku bahwa mereka akan menyelesaikan dasar-dasar registri nasionalnya pada akhir 2024 dan menyusun carbon market blueprint pada Q2 2025. Inisiatif ini menegaskan komitmen negara dalam membangun ekosistem perdagangan carbon yang terstruktur dan transparan, serta memperkuat partisipasinya di pasar voluntary maupun compliance.
Selain itu, Filipina terus memperkuat kapasitas institusionalnya untuk implementasi Article 6 serta meningkatkan partisipasi di pasar carbon voluntary dan compliance. Upaya ini mencakup peningkatan sistem Monitoring, Reporting, and Verification (MRV) guna memastikan transparansi dan kredibilitas dalam perdagangan carbon credit.
Langkah ke Depan: Peran Carbon Project Developers
Dengan 1,2 juta hektare yang dialokasikan untuk pengembangan NBS, carbon project developers memiliki peluang besar untuk memimpin proyek reforestasi, agroforestri, dan blue carbon. Pemanfaatan teknologi MRV yang canggih, model pembiayaan berkelanjutan, dan strategi konservasi berbasis komunitas akan menjadi kunci dalam membuka potensi penuh carbon offset di Filipina.
Sebagai pemain yang terus berkembang di pasar voluntary carbon, Filipina perlu terus menyempurnakan kerangka regulasinya, memperkuat verifikasi carbon credit, dan mendorong kolaborasi multi-pemangku kepentingan. Dengan langkah ini, negara ini dapat mengubah sumber daya alamnya menjadi carbon sink yang diakui secara global, menempatkannya sebagai pemimpin dalam solusi iklim berkelanjutan.
Pasar carbon Filipina sedang berkembang—ini saat yang tepat untuk memulai proyek carbon Anda bersama Fairatmos. Ingin tahu lebih banyak tentang potensi ini?
🌍 Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut!
đź“© Hubungi tim kami - HERE
Reference list:
-
Department of Environment and Natural Resources (2025). OPENING REMARKS OF DENR SECRETARY MARIA ANTONIA YULO LOYZAGA (During the 2nd Philippine-Japan Environment Week , 14 January 2025, Makati City) | DENR. [online] GOVPH. Available at: https://denr.gov.ph/secretarys-corner/opening-remarks-of-denr-secretary-maria-antonia-yulo-loyzaga-during-the-2nd-philippine-japan-environment-week-14-january-2025/
-
Pandey, N. (2024). COP29: BRIEFING – Philippines to finalise national registry basics by year-end, ready carbon market blueprint by Q2 2025. [online] Carbon Pulse. Available at: https://carbon-pulse.com/342062/
-
UNDP (2023). Philippines. [online] UNDP Climate Promise. Available at: https://climatepromise.undp.org/what-we-do/where-we-work/philippines
-
Yulius, Siregar, H., Subianto, K., Handoyo, D.A., Wido, G., Rialucky, N. and Rachman, C.N. (2023). Climate Technology in Southeast Asia: Key to Unlocking the World’s Carbon Sink. [online] BCG Global. Available at: https://www.bcg.com/publications/2023/climate-technology-in-southeast-asia-key-to-unlocking-the-worlds-carbon-sink
Â