Inovasi pertanian berada di garis depan dalam menghadapi perubahan iklim. Pada 22 Februari 2025, Edufarmers International dan Pemuda Tani Indonesia menyelenggarakan Agrinnovation Conference dengan tema “Teknologi & Tren Terbaru dalam Pertanian.” Acara ini mempertemukan petani, pemimpin industri, startup agritech, pejabat pemerintah, investor, dan akademisi untuk membahas perkembangan terbaru dalam regenerative agriculture, carbon farming, kecerdasan buatan (AI) dalam pertanian, organisme hasil rekayasa genetika (GMO), serta masa depan pertanian di Indonesia.

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato pembukaan yang menyoroti komitmen nasional terhadap ketahanan pangan melalui Program Pangan Bergizi dan visi Indonesia Emas 2045. Sesi keynote lainnya menampilkan Fadli Zon, Menteri Kebudayaan, dan Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian, yang memberikan wawasan tentang arah strategis pemerintah dalam pertanian berkelanjutan.

Salah satu sesi yang paling dinantikan adalah diskusi panel berjudul “Carbon Farming: Dapatkah Petani Indonesia Memanen Manfaat dari Revolusi Carbon Market?”, yang dimoderatori oleh Heru Prama Yuda, spesialis pertanian dan konsultan di World Bank. Natalia Rialucky Marsudi, CEO Fairatmos, membagikan keahliannya tentang potensi ekonomi dari kredit karbon pertanian dan bagaimana teknologi carbon market dapat memberdayakan smallholder farmers.

Bergabung dengan Natalia dalam panel ini adalah Anshari Rahman dari Verra, standar global terkemuka untuk kredit karbon, serta Fitrian Ardiansyah, Humphrey Fellow on Climate Change, yang memberikan perspektif tambahan tentang tantangan dan peluang dalam carbon farming.

Carbon Farming: Game Changer untuk Indonesia

Indonesia, dengan sektor pertaniannya yang luas dan berkontribusi signifikan terhadap emisi nasional, berada di titik perubahan penting. Transisi ke pertanian cerdas iklim tidak hanya membantu mengurangi emisi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. CEO kami, Natalia Marsudi, menekankan bagaimana generasi kredit karbon dapat membawa manfaat finansial yang lebih besar bagi smallholder farmers dibandingkan perusahaan besar, sekaligus menyoroti peran teknologi pemantauan karbon mutakhir dari Fairatmos dalam memastikan transparansi dan integritas di carbon market.

Mendorong Dampak Melalui Inovasi

Seiring dunia bergerak menuju emisi nol bersih, integrasi regenerative agriculture dengan pembiayaan karbon akan menjadi kunci. Dengan Fairatmos sebagai pemimpin dalam bidang ini, lebih banyak petani dapat memperoleh akses ke pendanaan berkelanjutan dan carbon market, memastikan industri pertanian yang lebih hijau dan tangguh.

---

The future is here, and Indonesia is leading the way.

Start your sustainability journey with Fairatmos today—because together, we can make a difference.

Visit our 🌐 website or 📩 contact us to learn more!