3 Negara Penyerap Karbon Tropis Terbesar & Dampaknya bagi Pasar Karbon
Sains
Lainnya

Hutan tropis adalah sistem penangkap karbon alami paling kuat di dunia. Mereka menyerap jutaan ton CO₂ setiap tahun dan memainkan peran penting dalam mengatasi krisis iklim. Namun, meningkatnya deforestasi dan tekanan iklim dapat mengurangi kemampuan hutan ini untuk menyimpan karbon.
Bagi perusahaan, investor, dan pengembang proyek karbon, mengetahui negara mana yang memiliki karbon investibel terbesar sangat penting untuk strategi mitigasi dan investasi berkelanjutan.
1. Brasil – Penjaga Hutan Amazon
-
Luas hutan tropis: Sekitar 330 juta hektare
-
Potensi karbon investibel: 426,2 Mt CO₂ per tahun
Brasil mencakup sekitar 60 persen wilayah Hutan Amazon dan menyimpan karbon tropis dalam jumlah terbesar di dunia. Karbon investibel adalah karbon yang dapat diukur dan diverifikasi untuk dikonversi menjadi kredit karbon berkualitas.
Brasil telah memperkenalkan inisiatif Tropical Forests Forever Facility senilai US$250 miliar untuk mendanai konservasi hutan tropis global. Selain itu, pemerintah meluncurkan Rencana Aksi untuk mencapai nol deforestasi di Amazon Legal pada 2030.
Dengan potensi besar dan dukungan kebijakan, Brasil menjadi pusat penting dalam proyek REDD+ berskala besar.
2. Indonesia – Perlindungan Gambut dan Hutan Adat
-
Luas hutan tropis: Sekitar 94,1 juta hektare (51,1% dari total luas daratan)
-
Potensi karbon investibel: 230,5 Mt CO₂ per tahun
Indonesia memiliki hutan gambut, mangrove, dan hutan tropis yang menyimpan karbon dalam jumlah besar. Pada 2024, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Bezos Earth Fund untuk melindungi 15 juta hektare hutan, dengan 23 persen diakui sebagai hutan adat.
Indonesia juga memperpanjang kerja sama dengan Norwegia untuk menjadikan sektor kehutanan sebagai penyerap karbon bersih (net sink) pada tahun 2030 dalam kerangka FOLU Net Sink.
Pendekatan berbasis masyarakat dan pengakuan hak adat menjadikan Indonesia lokasi prioritas untuk proyek karbon dengan nilai sosial dan ekologis tinggi.
3. Republik Demokratik Kongo – Jantung Lembah Kongo
-
Luas hutan tropis: Sekitar 152 juta hektare
-
Potensi karbon investibel: 85,3 Mt CO₂ per tahun
Republik Demokratik Kongo mencakup sebagian besar Lembah Kongo, hutan tropis terbesar kedua di dunia. Negara ini sedang memperkuat komitmennya terhadap konservasi hutan melalui kerja sama internasional dan reformasi hukum.
Melalui Central African Forest Initiative (CAFI), DRC menandatangani kemitraan 10 tahun dengan Inggris untuk menurunkan deforestasi dan merehabilitasi 8 juta hektare lahan. Pada Januari 2025, pemerintah mengesahkan Undang-Undang Koridor Hijau Virunga-Kinshasa untuk melindungi 54 juta hektare sambil mengembangkan energi terbarukan dan pertanian berkelanjutan.
Dengan peraturan baru dan dukungan internasional, DRC menawarkan peluang besar untuk proyek karbon skala bentang alam.
Apa Implikasinya bagi Pasar Karbon
-
Perusahaan dapat memperoleh kredit berkualitas tinggi untuk mendukung target net-zero.
-
Investor dapat memanfaatkan skema pembiayaan campuran dan REDD+ yurisdiksi.
-
Pengembang proyek perlu memastikan keterlibatan komunitas dan integrasi kebijakan nasional untuk kredibilitas jangka panjang.
Ingin memperluas wawasan Anda seputar dekarbonisasi dan pasar karbon? Jangan lewatkan artikel mingguan kami di halaman Insights dan ikuti kami di LinkedIn untuk terus mendapat informasi terbaru.
Referensi:
DISCOVER SURINAME. (2025). Suriname is a Carbon Negative Country. Discover-Suriname.com. https://www.discover-suriname.com/news/suriname-carbon-negative-economy-country
Global Forest Watch. (2023). Panama Deforestation Rates & Statistics. Global Forest Watch. https://www.globalforestwatch.org/dashboards/country/PAN/?category=climate
Goering, L. (2021). Forget net-zero: meet the small-nation, carbon-negative club. Reuters. https://www.reuters.com/business/cop/forget-net-zero-meet-small-nation-carbon-negative-club-2021-11-03/
Ini, L. (2025). Panama installs 143.4 MW of new solar in 2024. PV Magazine. https://www.pv-magazine.com/2025/03/24/panama-installs-143-4-mw-of-new-solar-in-2024/
Othering and Belonging Institute. (2020). Suriname Case Study. Othering & Belonging Institute at UC Berkeley. https://belonging.berkeley.edu/climatedisplacement/case-studies/suriname#footnote28_sy1xhgu
Ritchie, H., & Roser, M. (2020, May 11). CO2 and Greenhouse Gas Emissions. Our World in Data. https://ourworldindata.org/co2/country/panama
Vives, G. T., Tashi, S., & Singey, J. (2023). Of dragons, data and clouds: Bhutan’s journey into carbon markets, technology, and a resilient future. World Bank Blogs. https://blogs.worldbank.org/en/climatechange/dragons-data-and-clouds-bhutans-journey-carbon-markets-technology-and-resilient
Wood, J. (2022). These 8 countries have already achieved net-zero emissions. World Economic Forum. https://www.weforum.org/stories/2022/12/these-countries-achieved-net-zero-emissions/
World Economic Forum. (2022). Why These 3 Countries Are Certified Carbon-Negative. World Economic Forum. https://www.weforum.org/videos/why-these-3-countries-are-certified-carbon-negative/