Explore AtmosWatch with a 14-day Free Trial. Click here to register now!
Fairatmos

Teknologi CCUS: Solusi Mitigasi Iklim yang Kontroversial namun Penting

Lainnya

AuthorVanessa Susanto
Dipublikasikan 7 May 2025
Teknologi CCUS: Solusi Mitigasi Iklim yang Kontroversial namun Penting

Teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) atau penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon semakin mendapat sorotan dan investasi sebagai solusi mitigasi perubahan iklim. Teknologi ini bekerja dengan cara menangkap karbon dioksida (CO₂) dari sumber emisi sebelum dilepaskan ke atmosfer, kemudian CO₂ tersebut dimanfaatkan dalam produk atau disimpan di bawah tanah (carbon storage).

Selain CCUS, terdapat juga teknologi Carbon Dioxide Removal (CDR) seperti Direct Air Capture dan Bioenergy with Carbon Capture and Sequestration (BECCS) yang mampu menyerap CO₂ langsung dari atmosfer. BECCS dianggap sebagai solusi penghilangan karbon karena CO₂ yang ditangkap berasal dari udara dan telah diserap oleh tanaman melalui proses fotosintesis sebelum dilepaskan kembali saat biomassa dibakar.

Realita Teknologi Penangkapan Karbon di Tahun 2024

Hingga tahun 2024, terdapat sekitar 45 fasilitas penangkapan karbon komersial yang beroperasi secara global, dengan kapasitas penyimpanan lebih dari 50 juta ton CO₂ per tahun. Namun, teknologi ini tidak luput dari kritik. Banyak pihak menilai bahwa CCUS hanya memperpanjang ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang tinggi emisi.

Analisis dari Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) terhadap 16 proyek CCUS menunjukkan bahwa tidak ada satupun yang secara konsisten berhasil menangkap 80% emisi karbon, jauh di bawah klaim industri sebesar 95%. Bahkan jika seluruh potensi rencana CCUS direalisasikan, kontribusinya terhadap mitigasi global hanya sebesar 2,4% pada tahun 2030, menurut IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change). Tak hanya itu, teknologi ini juga terkenal mahal dan sering mengalami keterlambatan dalam pelaksanaan.

Masihkah Kita Membutuhkan CCUS?

Jawabannya: ya, teknologi CCUS tetap dibutuhkan, namun sebagai pelengkap solusi mitigasi iklim lainnya seperti transisi energi terbarukan dan kredit karbon berbasis alam (nature-based carbon offset). Dalam skenario IPCC untuk menjaga pemanasan global mendekati 1,5°C, dunia harus segera menghentikan deforestasi dan mengembalikan 250 miliar ton CO₂ ke biosfer pada tahun 2100. Di saat yang sama, kita juga harus menangkap tambahan 1.000 miliar ton CO₂ dan memangkas konsumsi bahan bakar fosil sebesar 75-80%.

Secara keseluruhan, solusi berbasis alam lebih terjangkau dan memberikan manfaat tambahan bagi keanekaragaman hayati serta komunitas lokal, sedangkan solusi berbasis teknologi seperti CCUS menawarkan kepastian dalam permanensi karbon dan kemudahan dalam penghitungan. Namun demikian, penerapan CCUS harus dilakukan secara bertanggung jawab — tidak hanya menargetkan pengurangan emisi, tetapi juga memastikan dampak minimal terhadap masyarakat di sekitar lokasi proyek CCUS.


Ingin menambah wawasan seputar dekarbonisasi dan pasar karbon?
Jangan lewatkan artikel mingguan kami di halaman Insights dan ikuti LinkedIn kami untuk pembaruan terbaru 🌿

Berita
Artikel
Teknologi Kami
Teknologi Kami
Stay Updated
connect
Fairatmos
GoWork, Pacific Place Mall, 1st floor unit 1-77
Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53
Kebayoran Baru, Senayan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Indonesia 12190
LAYANAN PENGADUAN KONSUMEN
PT UDARA UNTUK SEMUA
Email hello@fairatmos.com
WhatsApp Number +62 851 8332 2405
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
WhatsApp Number +62 853 1111 1010
iso