Fairatmos di Peluncuran Proyek Blue Carbon ASEAN: Mendorong Inovasi Pembiayaan Iklim Berbasis Alam di Asia Tenggara
Berita

Jakarta, 21 Mei 2025 — Fairatmos mendapat kehormatan untuk menghadiri peluncuran resmi Proyek ASEAN Blue Carbon and Finance Profiling (ABCF) yang diselenggarakan di Tribrata Darmawangsa, Jakarta. Proyek ini didukung oleh Pemerintah Jepang dan dilaksanakan oleh UNDP di bawah koordinasi ASEAN Task Force on Blue Economy. Inisiatif ini menyoroti pentingnya ekosistem blue carbon dalam mitigasi perubahan iklim dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Asia Tenggara.
Apa Itu Blue Carbon dan Mengapa Penting?
Ekosistem blue carbon seperti lamun, mangrove, dan lahan gambut merupakan penyerap karbon alami paling efisien di dunia. Lamun misalnya, mampu menyerap karbon hingga 35 kali lebih cepat daripada hutan hujan tropis, sementara gambut menyimpan dua kali lebih banyak karbon dibandingkan seluruh hutan dunia secara gabungan. Kawasan ASEAN memiliki:
-
33% padang lamun dunia, dan
-
~40% lahan gambut tropis, atau sekitar 6% dari sumber daya gambut global.
Sayangnya, potensi besar ini belum dimanfaatkan secara maksimal akibat keterbatasan teknis, pembiayaan yang minim, serta kurangnya integrasi dalam kebijakan nasional.
Sorotan dari Acara Peluncuran
Acara dibuka dengan sambutan dari:
-
H.E. Satvinder Singh, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN,
-
H.E. Kiya Masahiko, Duta Besar Jepang untuk ASEAN,
-
Norimasa Shimomura, Perwakilan UNDP Indonesia.
Dilanjutkan sesi panel dengan tema “Memanfaatkan Blue Carbon dan Akselerasi Pembiayaan Biru untuk Aksi Iklim dan Pertumbuhan Berkelanjutan ASEAN” dengan narasumber dari:
-
Sekretariat ASEAN,
-
Kementerian Lingkungan Jepang,
-
Verra,
-
Universitas Gadjah Mada,
-
ERIA.
Diskusi membahas strategi integrasi blue carbon dalam NDCs, mekanisme pembiayaan inovatif, serta metodologi ilmiah dalam pemantauan dan inventarisasi ekosistem.
Komitmen Fairatmos untuk Pasar Blue Carbon
Sebagai platform digital untuk Solusi Berbasis Alam (Nature-Based Solutions), Fairatmos berkomitmen memperluas pengembangan proyek karbon berkualitas tinggi—termasuk proyek blue carbon—di Indonesia dan kawasan ASEAN. Dengan layanan pemantauan dan pengembangan proyek, kami membantu pelaksanaan proyek karbon yang kredibel, transparan, dan berdampak, sesuai dengan standar Verra, NDC, dan target Net Zero Emission global.
Partisipasi ini mencerminkan peran Fairatmos dalam ekosistem inovasi iklim ASEAN, di tengah meningkatnya kebutuhan akan solusi konkret untuk pembangunan rendah karbon yang inklusif dan dapat didanai.
Pantau terus perjalanan Fairatmos dalam mendukung ASEAN menjadi pemimpin iklim regional melalui solusi berbasis alam yang terukur dan berkelanjutan. Kunjungi halaman Insights dan ikuti kami di LinkedIn.