Irigasi Tetes untuk Pertanian Rendah Karbon: Solusi Cerdas Hemat Air
Sains
Lainnya

Apa Itu Irigasi Tetes?
Irigasi tetes, atau trickle irrigation, adalah sistem irigasi mikro yang sangat efisien. Sistem ini menyalurkan air dalam jumlah kecil (sekitar 2–20 liter/jam) langsung ke zona akar tanaman melalui jaringan pipa dan emitter. Berbeda dari irigasi permukaan atau sprinkler, irigasi tetes hanya membasahi tanah di sekitar akar sehingga mengurangi penguapan dan limpasan.
Jenisnya terbagi dua:
-
Irigasi tetes permukaan, di mana pipa diletakkan di atas tanah;
-
Irigasi tetes bawah tanah, yang menggunakan pipa tertanam untuk injeksi air langsung ke zona akar tanaman.
Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Lebih dari sekadar hemat air, irigasi tetes juga menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) pertanian secara signifikan:
-
Nitrogen oksida (N₂O): Irigasi tetes menjaga kelembapan tanah secara optimal dan menyuplai pupuk secara tepat sasaran. Hal ini menekan proses mikroba yang menghasilkan N₂O, gas rumah kaca dengan potensi pemanasan global (GWP) 298 kali lebih besar dari CO₂. Studi menunjukkan irigasi tetes mengurangi emisi N₂O hingga 46% dibanding metode lain.
-
Metana (CH₄): Tanah yang tidak tergenang menciptakan lingkungan aerobik yang mendukung aktivitas methanotroph (bakteri pemakan metana) dan menekan methanogen (penghasil metana). Pada lahan sawah, irigasi tetes dapat mengurangi emisi CH₄ hingga 78%.
-
Karbon dioksida (CO₂): Menghindari kelebihan air mencegah dekomposisi karbon organik tanah secara berlebihan, sehingga emisi CO₂ lebih rendah.
Apakah Irigasi Tetes Bisa Menghasilkan Kredit Karbon?
Bisa. Meskipun belum ada metodologi resmi yang diterapkan, Verra tengah mengembangkan Metodologi M0321 yang mencakup irigasi dan pemupukan presisi.
Netafim, pelopor irigasi tetes dan pengembang proyek karbon, telah menjalankan proyek seperti La Fagiana Farm (160 ha sawah di Italia) dan mencatat hasil sebagai berikut:
-
Pengurangan air hingga 70%
-
Pengurangan pupuk hingga 30%
-
Pengurangan energi hingga 36%
-
Peningkatan hasil panen hingga 30%
Ingin memperluas wawasan Anda seputar dekarbonisasi dan pasar karbon? Jangan lewatkan artikel mingguan kami di halaman Insights dan ikuti kami di LinkedIn untuk terus mendapat informasi terbaru 🌳
Referensi:
Andrews, H. M., Homyak, P. M., Oikawa, P. Y., Wang, J., & Jenerette, G. D. (2022). Water-conscious Management Strategies Reduce per-yield Irrigation and Soil Emissions of CO2, N2O, and NO in high-temperature Forage Cropping Systems. Agriculture, Ecosystems & Environment, 332(2022), 107944. https://doi.org/10.1016/j.agee.2022.107944
Food and Agriculture Organization. (n.d.). CHAPTER 6. DRIP IRRIGATION. FAO. https://www.fao.org/4/s8684e/s8684e07.htm
Kuang, W., Gao, X., Tenuta, M., & Zeng, F. (2021). A global meta‐analysis of nitrous oxide emission from drip‐irrigated cropping system. Global Change Biology, 27(14), 3244–3256. https://doi.org/10.1111/gcb.15636
Netafim. (2019). Drip Irrigated Rice Pioneers. Netafim. https://www.netafim.com/en/success-stories/drip-irrigated-rice-pioneers/
Parthasarathi, T., Vanitha, K., Mohandass, S., & Vered, E. (2019). Mitigation of methane gas emission in rice by drip irrigation. F1000Research, 8(2023). https://doi.org/10.12688/f1000research.20945.1
Verra. (2025). Methodology for Precision Fertilization and Irrigation for GHG Emissions Reduction and Increased Crop Yield. Verra. https://verra.org/methodologies/methodology-for-precision-fertilization-and-irrigation-for-ghg-emissions-reduction-and-increased-crop-yield/