CSR dan ESG: Apa Perbedaannya?
Lainnya

Seiring dengan konsep keberlanjutan yang semakin menjadi arus utama, pelanggan dan investor mengharapkan transformasi berkelanjutan dalam cara bisnis beroperasi. Saat ini, sangat umum bagi perusahaan untuk memiliki strategi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). CSR dan ESG serupa karena keduanya berfungsi sebagai peta jalan bagi bisnis untuk berkontribusi kepada masyarakat dan lingkungan, tetapi keduanya tetap berbeda.
Apa Itu CSR?
CSR mencerminkan nilai-nilai dan kebijakan perusahaan yang menangani masalah sosial-lingkungan. Dengan demikian, fokus kegiatan CSR adalah visi dampak yang ditentukan secara internal oleh perusahaan. CSR tidak diamanatkan atau diatur oleh badan eksternal. Anda mungkin pernah melihat kegiatan amal yang diprakarsai oleh perusahaan, kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh karyawan perusahaan - ini adalah contoh CSR.
Apa Itu ESG, dan Apa Bedanya dengan CSR?
ESG adalah seperangkat kriteria yang digunakan untuk mengukur dampak operasional perusahaan. ESG mempertimbangkan aspek yang lebih spesifik seperti jejak karbon perusahaan, konsumsi air, praktik ketenagakerjaan yang adil, dan korupsi internal. Jadi, CSR lebih fokus pada kontribusi eksternal, sedangkan ESG menekankan pada pemeliharaan tata kelola internal yang baik dan meminimalkan eksternalitas negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan bisnis perusahaan.
Kedua, CSR lebih bersifat kualitatif sedangkan ESG dinilai lebih kuantitatif. Biasanya, perusahaan menetapkan target ESG dalam angka, seperti mengurangi emisi sebesar 30% dan mengisi 40% dari total posisi karyawan dengan pekerja wanita. Kegiatan CSR mungkin tumpang tindih dengan strategi ESG, terutama untuk bagian sosial. Namun, saat menyusun laporan dampak, dampak dari kegiatan CSR ini harus diubah menjadi angka. Menyatakan bahwa perusahaan kami menanam mangrove dengan petani lokal tidaklah cukup - kita harus dapat mengukur dampak dari kegiatan tersebut, seperti berapa banyak karbon yang diserap oleh pohon yang ditanam, atau berapa banyak program ini meningkatkan pendapatan petani.
ESG banyak digunakan oleh investor untuk membuat keputusan; mereka lebih suka berinvestasi di perusahaan dengan kinerja ESG yang baik. Ada beberapa organisasi pemeringkat ESG, seperti S&P Global, yang menganalisis berbagai manajemen perusahaan terhadap risiko, peluang, dan dampak ESG dan memberi mereka skor pada skala 0-100.
Contoh praktik ESG yang berfokus pada pilar lingkungan adalah forest carbon offsetting. Tidak hanya mengurangi emisi perusahaan Anda, proyek reboisasi atau penghutanan kembali dapat melestarikan keanekaragaman hayati dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat sekitar. Kunjungi halaman kami untuk mengetahui bagaimana perusahaan Anda dapat mengambil tindakan.