Explore AtmosWatch with a 14-day Free Trial. Click here to register now!
Fairatmos

Kopi dan Krisis Iklim

Sains

AuthorNalani Abigail
Dipublikasikan 11 Apr 2025
Kopi dan Krisis Iklim

Di era modern ini, minum secangkir kopi telah menjadi rutinitas harian bagi banyak orang. Pernahkah Anda berpikir tentang dampak lingkungan dari minuman favorit kita?

Jejak Karbon Kopi

Dari pertanian, distribusi, hingga pemanggangan dan pengemasan, setiap langkah dalam rantai pasokan kopi berkontribusi terhadap emisi karbon. Menurut Climate Wave Coffee, sekitar 247 gram CO2 dihasilkan per cangkir kopi hitam. Menambahkan susu akan menambah angka ini, dan jumlahnya bervariasi tergantung pada jenis susu. Misalnya, latte susu sapi menghasilkan 880 g CO2 sementara latte susu oat menghasilkan 430 g CO2. Kegiatan pertanian termasuk penanaman, perlindungan, panen, pengeringan, dan penggolongan menyumbang sebagian terbesar (85%) dari total emisi. 10% emisi berasal dari kemasan dan ritel, 4% berasal dari pemanggangan, dan 1% berasal dari transportasi. Sumber utama emisi dalam pertanian kopi adalah penggunaan pupuk nitrogen, dekomposisi sisa pemangkasan, pengapuran tanah, pembakaran diesel, dan degradasi tanah.

Dampak Iklim pada Kopi

Industri kopi berkontribusi terhadap perubahan iklim, dan sebaliknya, perubahan iklim memengaruhi produksi kopi. Tanaman kopi membutuhkan suhu optimal, tanah, dan lingkungan untuk terus memproduksi kopi. Krisis iklim membawa pola cuaca yang tidak konsisten, suhu yang meningkat, kurangnya curah hujan, dan penurunan kelembapan, yang pada akhirnya merusak produktivitas dan kualitas tanaman kopi. Suhu yang lebih panas mengganggu metabolisme tanaman dan menyebabkan penyebaran parasit karat daun - parasit yang memiliki sejarah menghancurkan sebagian besar pasokan kopi dunia pada abad ke-18. Sebuah studi menemukan bahwa dari 124 spesies kopi yang diketahui, 75 spesies (60%) terancam punah akibat deforestasi, perubahan iklim, penyakit, dan hama; 9 spesies belum terlihat selama beberapa dekade dan mungkin sudah punah. Awalnya, kopi Arabika - kopi yang paling banyak diperdagangkan di dunia - dianggap tidak terancam. Namun setelah mempertimbangkan perubahan iklim, statusnya menjadi terancam punah.

Mengurangi Jejak Karbon Kopi

Ada beberapa strategi yang dapat diambil untuk mengurangi jejak karbon kopi:

  1. Gunakan metode kopi yang ditanam di bawah naungan. Menanam pohon bersama tanaman kopi menyerap lebih banyak karbon, meningkatkan kesehatan tanah, melestarikan keanekaragaman hayati, menurunkan suhu, dan meningkatkan kelembapan.

  2. Tingkatkan efisiensi pupuk nitrogen, seperti melakukan uji tanah untuk menghindari aplikasi nitrogen berlebihan dan menerapkan nitrogen dalam bentuk nitrat.

  3. Sumber lokal. Distributor dan kedai kopi harus membeli kopi yang diproduksi secara lokal untuk mengurangi emisi dari transportasi.

  4. Gunakan kemasan kopi yang dapat terurai secara kompos seperti kertas kraft atau kertas nasi.

  5. Seduh dalam jumlah besar untuk meningkatkan efisiensi energi mesin penyeduh.

  6. Pilih alternatif susu berbasis nabati yang memiliki emisi lebih rendah dibandingkan susu sapi.

  7. Kompos sisa bubuk kopi untuk mengurangi emisi dari limbah makanan.


Ingin memperluas pengetahuan Anda tentang topik dekarbonisasi dan pasar karbon? Jangan lewatkan artikel mingguan kami di halaman Insights dan ikuti LinkedIn kami untuk tetap terupdate 🌳

Referensi:

[1] Climate Wave Coffee. (2023). Distribution of Coffee’s Carbon Emission. Climate Wave Coffee. https://www.climatewave.coffee/coffee-carbon-emission-distribution-within-coffee-value-chain

[2] Imaflora. (n.d.). BALANCE OF GREENHOUSE GAS (GHG) EMISSIONS FROM COFFEE PRODUCTION ON DATERRA COFFEE FARMS INDEX. In Imaflora. https://admin.imaflora.org/public/media/biblioteca/relatorio_daterra_ingles_final_2.pdf

[3] Clive Coffee. (n.d.). How Climate Change is Affecting Coffee. Clive Coffee. https://clivecoffee.com/blogs/learn/how-climate-change-is-affecting-coffee

[4] Dasgupta, S. (2019). Coffee in trouble: 60% of wild coffee species threatened with extinction. Mongabay. https://news.mongabay.com/2019/01/coffee-in-trouble-60-of-wild-coffee-species-threatened-with-extinction/

[5] Malmros, C. (2024). Shade Grown Coffee Increases C02 Carbon Sequestration. Bird & Wild. https://birdandwild.co.uk/blogs/blog/shade-grown-coffee-increases-c02-carbon-removal

[6] Yara. (2019). How to improve nitrogen-use efficiency. Yara. https://www.yara.co.uk/grow-the-future/efficient-farming/nitrogen-use-efficiency/

Berita
Artikel
Teknologi Kami
Teknologi Kami
Stay Updated
connect
Fairatmos
GoWork, Pacific Place Mall, 1st floor unit 1-77
Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53
Kebayoran Baru, Senayan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Indonesia 12190
LAYANAN PENGADUAN KONSUMEN
PT UDARA UNTUK SEMUA
Email [email protected]
WhatsApp Number +62 851 8332 2405
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
WhatsApp Number +62 853 1111 1010
iso