Bank Sampah Pancadaya adalah sebuah organisasi yang lahir untuk memecahkan kompleksitas masalah sampah yang semakin meningkat, yang didirikan pada tahun 2017. Organisasi ini berdedikasi untuk memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah yang belum terkelola dengan baik. 

“Kami memiliki komitmen tinggi, Bank Sampah Pancadaya telah memperluas cakupan layanannya dengan membentuk unit-unit bank sampah yang tersebar di 11 kecamatan. Selain itu, kami juga memfokuskan diri pada program pemilahan sampah dan menggerakan edukasi yang berkelanjutan, termasuk pengelolaan sampah yang dapat mepengaruhi ekosistem sungai dan laut,” ucap  Mina Dewi Sukmawati, Direktur dari Bank Sampah Pancadaya. 

Sampah yang didistibusikan ke Bank Sampah Pancadaya akan dijual ke pabrik daur ulang dan sebagian di antaranya akan dijadikan bahan untuk membuat kerajinan. Masyarakat yang mengantarkan sampah ke Bank Sampah Pancadaya  akan mendapatkan nilai tambah, bahkan masyarakat bisa menukarkan sampah yang disetor itu dengan tabungan emas.

Langkah itu, uga merupakan salah satu cara Bank Sampah Pancadaya untuk memberikan pemahaman berinvestasi kepada masyarakat, sehingga menjadi lebih berdaya. Sampah yang diterima Bank Sampah Pancadaya, juga diolah menjadi produk kerajinan tangan. Produk itu dibuat oleh masyarakat binaan Bank Sampah Pancadaya. Setiap bulannya, Bank Sampah Pancadaya menampung 5 sampai 7 ton sampah yang diterima dari berbagai kecamatan di Padang.

Berangkat dari Kegelisahaan

Pendiri Bank Sampah Pancadaya adalah individu yang menjadi motor penggerak di balik visi dan misi organisasi ini. Mereka adalah seorang kader pemberdayaan yang dengan tekad kuat terjun ke dunia persampahan. Semua ini bermula dari perasaan gelisah, kepedulian, dan akhirnya cinta mendalam terhadap lingkungan. Sejak tahun 2012, pendiri Bank Sampah Pancadaya telah mewakafkan waktu dan pikirannya untuk lingkungan. Mereka tidak hanya berharap bahwa langkah ini tidak berhenti di akhir umur mereka, tetapi terus berjalan bersama generasi berikutnya yang juga menggerakkan perubahan. Bank Sampah Pancadaya menjadi rumah kedua bagi pendiri, tempat lahirnya ide-ide dan karya-karya dari hati. Pekerjaan ini bukan hanya tugas, melainkan sebuah cinta.

Bank Sampah Pancadaya dan Komitmen Keberlanjutan

Bank Sampah Pancadaya bukan sekadar sebuah organisasi pengelolaan sampah; mereka juga menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan. Salah satu langkah konkret yang diambil oleh Bank Sampah Pancadaya adalah bekerja sama dengan Fairatmos, sebuah perusahaan yang fokus pada pengurangan karbon dan penggantian karbon yang berkelanjutan.

Fairatmos dan Peran Penting Carbon Offset

Fairatmos adalah mitra penting bagi Bank Sampah Pancadaya dalam upaya mengurangi jejak karbon mereka. Fairatmos membantu dalam mengukur dan mengelola jejak karbon organisasi ini. Proses ini mencakup evaluasi menyeluruh terhadap seluruh tahap produksi, mulai dari pengumpulan sampah hingga pemilahan dan pengolahan. Setelah identifikasi jejak karbon, langkah-langkah konkrit diambil untuk menguranginya. Hal ini mencakup peningkatan efisiensi energi, pemilihan bahan baku yang lebih berkelanjutan, dan penggunaan energi terbarukan.

Carbon offset adalah suatu aktivitas mengimbangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas dengan mengurangkan emisi yang setara di tempat lain. Ini adalah salah satu upaya penting dalam mengatasi perubahan iklim dan mencapai tujuan perlindungan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Carbon offset biasanya mencakup berbagai proyek dan inisiatif yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti proyek penanaman hutan, pembangkit listrik tenaga angin atau surya, dan proyek pengelolaan sampah.

Dalam konteks Bank Sampah Pancadaya, mereka bermitra dengan Fairatmos, sebuah perusahaan yang membantu mengukur dan mengelola jejak karbon organisasi mereka. Ini berarti Bank Sampah Pancadaya melakukan berbagai tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang terkait dengan operasi mereka. Misalnya, mereka dapat meningkatkan efisiensi energi dalam proses pengolahan sampah, memilih bahan baku yang lebih berkelanjutan, dan menggunakan sumber energi terbarukan, seperti panel surya atau turbin angin, untuk mengurangi emisi. Namun, kemungkinan masih ada emisi yang tidak dapat dihindari. Di sinilah carbon offset berperan penting.

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) juga dapat memainkan peran penting dalam menjadikan lingkungan lebih berkelanjutan. Mereka dapat melibatkan diri dalam berbagai inisiatif yang berfokus pada keberlanjutan, seperti:

1. Penggunaan Bahan Baku Berkelanjutan: UMKM dapat memilih bahan baku yang ramah lingkungan, seperti bahan daur ulang atau bahan organik yang dapat terurai. Ini membantu mengurangi dampak lingkungan dari produk-produk mereka.

2. Efisiensi Energi: UMKM dapat mengadopsi praktik-praktik efisiensi energi di lokasi produksi mereka, termasuk menggunakan lampu hemat energi, peralatan yang efisien, dan mengurangi limbah energi.

3. Daur Ulang dan Pengelolaan Sampah: UMKM dapat mengambil langkah-langkah untuk mendaur ulang limbah mereka sendiri atau berpartisipasi dalam program-program pengelolaan sampah yang berkelanjutan, seperti Bank Sampah Pancadaya.

4. Kemitraan dengan Organisasi Keberlanjutan: UMKM dapat menjalin kemitraan dengan organisasi atau lembaga yang fokus pada keberlanjutan, seperti Bank Sampah Pancadaya, untuk mendukung upaya lingkungan mereka.

5. Peningkatan Kesadaran Pelanggan: UMKM juga dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran pelanggan tentang isu-isu lingkungan dan mendukung pelanggan dalam membuat pilihan yang lebih berkelanjutan.

UMKM memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan yang kuat dalam menjadikan lingkungan lebih berkelanjutan. Dengan tindakan yang tepat, mereka dapat membantu mengurangi jejak karbon mereka sendiri dan mendukung upaya-upaya seperti carbon offset yang bertujuan untuk mengimbangi emisi karbon yang tidak dapat dihindari.